Puisi Awal Februari Terbaru 2023, Penuh Kata-kata Mutiara dan Makna Kehidupan

Puisi Awal Februari Terbaru Penuh Kata kata Mutiara dan Makna Kehidupan

Puisi Awal Februari Terbaru 2023, Penuh Kata-kata Mutiara dan Makna Kehidupan. Selama ini sering kita jumpai kata-kata mutiara awal bulan. Terkhusus kata-kata bijak mengawali bulan Februari yang menjadikan kita termotivasi, segar, dan menyenangkan.

Memasuki bulan baru dengan sebuah sajian puisi awal Ferbruari terbaru membuat nuansa hati dan pikiran selalau berfikir penuh harapan. Bulan baru seperti tujuan baru dan pencapaian baru.

Telah Lama kata-kata indah selalu menghiasi handphone dan tablet sehingga tiada salahnya gantian puisi awal Februari terbaru tahun ini menjadikan kita refresh kembali. Refresh dari lelahnya aktivitas pekerjaan, kuliah, sekolah, dan bahkan kelamaan liburan.

Puisi Awal Februari

Dengan menyimak puisi awal Februari terbaru kali ini membuat Anda memiliki sikap bijak yang mungkin selama ini terlupakan

Berikut Puisi Awal Februari Terbaru, simak dan nikmati dengan seksama.

Persahabatan Yang Terlupakan

oleh: Joko Wiyono

 

Masa lalu selalu memberikan

Secercah arah saat waktu ini

Bingung melangkah

Tak tahu kemana seharusnya kaki terayun

 

Jeda waktu dewasa yang sering kali

Membuat manusia terbelalak tak sadarkan diri

Posisi sekarang sudah jauh melenceng

Dari cita-cita

 

Sekelompok teman saat sekolah kuliah dan bermain

Selalu dan selalu mengingatkan masa indah

Masa penuh keceriaan pagi siang dan sore

Malampun kumpul bersama dengan lampu teplok

Membaca bait-baik puisi dan menuliskan cita-cita

Persahabatan Segalanya

Canda tawa di kampung nan damai

Membuat setiap anak mengucapkan keinginannya

Mau jadi apa nantinya

Ada yang celetuk mau jadi dokter,

Mau jadi presiden

Mau jadi pengusaha

Mau jadi ustadz

Mau jadi profesor

 

Semua dengan polos lantang dari bibir anak yang tak berdosa

Tapi memori itu kini hadir dalam kondisi entah kemana saja mereka

 

Sahabatku dulu

 

Adakah dirimu masih seperti dulu

Lucu, polos, tanpa beban, jujur, dan penuh optimis

Walau hanya lampu minyak yang menemani

Belajar bersama

 

Wahai sahabatku dimanapun engkau

Aku rindu kala itu

Duduk bersama

Menyantap ketela pohon rebus

dan minum teh tubruk spesial buatan ibuku

 

Marilah kita kembali dalam rel lurus

Rel cita-cita yang kini membuyar saat dunia begitu kejam merebutnya

 

Sahabatku…

Mungkin kita tidak bisa bertatap muka dan bercengkerama

Tetapi hatiku selalu setia

Dalam mengejar cita-cita yang dulu kita tulis

Di buku yang sudah lusuh terkena air hujan saat genting kita bocor

 

Sahabatku

Tetaplah ingat saat itu agar

Diri kita selalu hadir dalam kejujuran

Untuk meraih cita-cita

Baca Juga:

Semoga puisi awal Februari terbaru di atas mampu menyentuh sisi-sisi terdalam di hati kita. Mampu membangkitkan dan membangunkan impian kita yang telah lama terlupakan. Semoga dapat memberikan inspirasi dan menggugah sanubari.