Kata-kata Mutiara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023, Kalimat Bijak Memperingati Momen Penting Terbaru
Kata-kata Mutiara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023, Kalimat Bijak Memperingati Momen Penting Terbaru. Tahun ini akan menjadi sejarah periode kedua dalam peringatan hari lahir Pancasila setelah menjadi hari libur resmi. Sebuah dasar negara Republik Indonesia yang lahir dari saripati komunikasi sosial bangsa Indonesia dalam kemerdekaannya. Pancasila dikenal sebagai falsafah berkehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai bhinneka tunggal ika. Ini merupakan peringatan hari penting di awal Juni yang penuh gelora rasa kebangsaan. Kondisi yang akan melahirkan sikap ksatria dalam memperjuangkan tujuan nasional.
Kata-kata Mutiara Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: “Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan”) pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal “Pancasila” pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan “Lahirnya Pancasila” oleh mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut. Sejak tahun 2017, hari tersebut resmi menjadi hari libur nasional.
Sejarah Penting Lahirnya Pancasila
Lokasi
Gedung Chuo Sangi In di Jakarta yang digunakan sebagai gedung Volksraad pada tahun 1925. Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: “Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan” atau BPUPKI, yang kemudian menjadi BPUPKI, dengan tambahan “Indonesia”).
Badan Persiapan
Badan ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya selesai tanggal 1 Juni 1945).Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad(bahasa Indonesia: “Perwakilan Rakyat”).
Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakannya “Pancasila”. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai.
Selanjutnya Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Sidang Rumusan
Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI. [1]
Pidato Ir. Soekarno
Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir. Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”.
”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh “Lahirnya Pancasila” ini, akan ternyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang. Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme Jepang berkuasa dinegeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.”
Kata-kata Mutiara Hari Lahir Pancasila 1 Juni Kalimat Bijak Memperingati Momen Penting Terbaru
Berikut kata-kata mutiara hari lahir Pancasila 1 Juni. Sebuah kalimat bijak yang bisa dijadikan memperingati momen penting terbaru.
Manusia yang merdeka adalah manusia yang bisa menikmati kekebasan. Kebebasan dalam menentukan arah kemana melangkah.
Pancasila memiliki arti kebhinnekaan yang harus dijaga, dirawat, dan diamalkan.
Falsafah yang kuat ketika setiap anak bangsa sadar dan tertransfer ideologi kebangsaan yang sejak dahulu diwariskan.
Perjuangan memang berat tetapi lebih berat bila tidak ada arah tujuan untuk apa perjuangan itu.
SELAMAT HARI LAHIR PANCASILA 1 JUNI. Dirgahayu Hari Lahir Pancasila. Dengan hari lahir Pancasila tujuan bangsa yang mulia akan terlaksana.
Belajar Pancasila bukan hanya mengetahui sendi-sendi berbangsa bernegara tetapi siap memberikan solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi.
Pancasila bukanlah komoditi yang siap diatasnamankan kelompok tertentu tetapi menjadi perekat setiap entitas bangsa besar Indonesia.
Tidak ada pertentangan antara Pancasila dengan agama. Yang ada adalah provokasi abadi perpecahan bangsa.
Negara Indonesia besar bukan hanya disusun dari segmen kecil masyarakat melainkan kesadaran berpancasila dalam mengelola Negara Kesatuan RI.
Kesaktian Pancasila tercermin dari setiap pengejawantahan perilaku hidup yang tidak melenceng dari nilai-nilai Pancasila.
Bukan hanya NKRI harga mati tetapi kesejahteraan harga hidup. Sejahtera terejawantahkan dari sila kelima keadilan sosial seluruh rakyat.
Kata-kata Bijak Hari Lahir Pancasila adalah ruh baru semangat berbagsa dan bernegara.
Jangan kau katakan sudah dikasih apa dari bangsa ini melainkan apa yang sudah kau berikan untuk bangsa ini.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjadikan falsafah dasarnya terusun kuat di setiap sendi kehidupan.
Tidak peduli apa agamamu, apa sukumu, apa rasmu, dan apa kepercayaanmu tetapi sudah berapa peduli terhadap kemajuan bangsa ini.
Jargon Bhinneka Tunggal Ika bukanlah slogan pepesan kosong melainkan praktek nyata kehidupan.
Jangan kau pikirkan masamu saja akan menikmati kebebasan tetapi berfikirlah abadinya sebuah kebebasan anak cucumu.
Alasan terkuat Pancasila ini lahir adalah kesadaran berketuhanan yang maha esa.
Simak Juga:
Demikian kata-kata mutiara hari lahir Pancasila 1 Juni untuk pembaca yang budiman. Silakan share dan like bila dirasa memang berguna.