Kenali Gejala Penyakit Kurap, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya
Ada beberapa jenis penyakit kulit yang umumnya diderita manusia, salah satunya adalah penyakit kurap atau sebagian orang ada menyebutnya dengan kadas. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam berwarna merah di area kulit, yang mana ruam tersebut akan membentuk pola atau bentuk lingkaran dengan sisik di setiap pinggirannya.
Penyakit Kurap
Penyakit yang secara ilmiah dinamakan dengan tinea corporis ini adalah sebuah penyakit kulit yang penyebabnya adalah adanya infeksi jamur yang terjadi di permukaan kulit paling atas. Penyakit ini sejatinya memiliki kaitan erat dengan berbagai penyakit kulit lainnya, sebut saja infeksi kuku, kutu air dan juga jock itch. Salah satu jenis penyakit gatal pada kulit ini dapat menular dengan mudah melalui berbagai cara, misalnya dengan adanya kontak langsung dengan orang yang menderita kurap ataupun hewan yang telah terinfeksi penyakit kurap ini.
Meskipun demikian, penyakit kurap dapat disembuhkan dengan mudah dan penyakit kulit yang satu ini tidak termasuk penyakit yang berbahaya. Jadi Anda tidak perlu cemas jika Anda terserang penyakit kurap ini. Namun sebaiknya Anda kenali berbagai gejala penyakit kurap, apa saja penyebab dan cara penularannya, termasuk bagaimana mengobatinya dan upaya pencegahannya agar penyakit ini tidak menyerang Anda kembali.
1. Gejala Penyakit Kurap
Munculnya penyakit kurap umumnya ditandai dengan bercak atau ruam yang berwarna kemerahan dan terasa gatal di kulit, di mana ruam tersebut di pinggirannya terlihat bersisik. Area gatal yang bersisik ini semakin berkembang atau meluas sehingga membentuk bentuk pola lingkaran di permukaan kulit.
Sementara itu pada bagian dalam lingkaran tersebut ada yang nampak bersih tanpa ruam, namun ada pula yang juga bersisik, bahkan pada beberapa kasus akan memiliki bintil berwarna merah.
Penyakit kurap biasa menyerang permukaan kulit pada area selangkangan, paha, punggung, lipatan kulit, kaki, tangan, hingga area wajah.
2. Penyebab & Penularan Penyakit Kurap
Seperti yang telah kami singgung di depan, bahwa penyebab utama penyakit kurap adalah serangan atau infeksi jamur. Dalam hal ini ada tiga jenis jamur yang dapat menimbulkan terjadinya penyakit kulit kurap, yakni epidermophyton, trichophyton dan microsporum.
Sementara itu, infeksi penyakit kurap ini dapat menular dengan mudah melalui berbagai cara, antara lain:
- Terjadinya kontak langsung, dengan penderita ataupun hewan yang terinfeksi.
- Adanya kontak secara tidak langsung, misalnya kontak kulit dengan benda atau tanah yang terkontaminasi jamur tersebut.
Maka tidak mengherankan jika penularan penyakit kurap ini sering kali terjadi pada anak-anak yang gemar bertukar pakai benda atau barang-barang yang terkontaminasi jamur. Di samping itu, ada berbagai faktor dan kondisi yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terserang penyakit kurap, antara lain:
- Udara yang panas dan lembab, sehingga sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan jamur di kulit.
- Pemakaian handuk dengan cara berbagi bersama orang yang telah infeksi jamur penyebab kurap.
- Tidur seranjang bersama dengan orang yang terinfeksi jamur kurap.
- Kontak fisik dalam aktivitas olahraga seperti tinju, gulat, MMA dsb.
- Memiliki sistem imunitas tubuh yang buruk dan lemah, misalnya bagi para penderita AIDS.
- Mengenakan kaos kaki dan juga sepatu saat kaki kotor, masih basah atau lembab.
Selain kondisi di atas, ada juga faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit kurap, seperti orang yang mengalami obesitas (berat badan berlebih), sering memakai pakaian yang terlalu ketat, dan penderita penyakit tertentu, misalnya diabetes.
3. Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Kurap
Secara umum, penyakit kurap dapat ditangani dengan mudah dengan menggunakan salep anti-jamur yang dapat dibeli di apotek tanpa membutuhkan resep dokter. Salep untuk mengatasi kurap ini umumnya mengandung clotrimazole atau miconazole. Dengan pemakaian salep secara rutin, maka penyakit kurap akan dapat sebuh dalam waktu 1 – 2 minggu.
Jika setelah pemakaian salep selama dua minggu penyakit kurap yang Anda alami belum juga mereda, maka kami sarankan Anda berkonsultasi dengan dokter agar diberikan penanganan yang tepat.
Yang tidak kalah pentingnya dari pengobatan adalah mencegah agar penyakit kurap itu tidak kembali menyerang Anda. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan guna meminimalisir risiko penularan penyakit kurap ini. Mulai dari menjaga kebersihan tubuh dan barang-barang yang Anda gunakan, menjaga kondisi tubuh dan kulit tetap kering, tidak berbagai pakai barang atau benda dengan orang lain, memakai alas kaki (sendal, sepatu) ketika berada di tempat umum, serta menghindari kontak fisik dengan penderita ataupun hewan yang terinfeksi.