Efek Samping Penggunaan Semaglutide untuk Diabetes dan Obesitas

Efek Samping Penggunaan Semaglutide untuk Diabetes dan Obesitas

Semaglutide merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi diabetes dan obesitas, di mana semakin mendapatkan pengakuan luas di kalangan medis. Obat ini termasuk dalam kategori agonis reseptor Glucagon-like peptide-1 (GLP-1) yang memiliki peran penting dalam pengelolaan penyakit kronis tersebut.

Namun di balik manfaatnya, nyatanya terdapat kekhawatiran mengenai efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat ini.

Laporan Efek Samping yang Mengkhawatirkan

Pada Januari 2024, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan pernyataan tentang laporan adanya pikiran atau tindakan bunuh diri pada pasien yang menggunakan obat GLP-1. Meski demikian, evaluasi awal dari FDA tidak menunjukkan bukti bahwa obat-obatan ini secara langsung berkontribusi terhadap timbulnya pikiran atau tindakan bunuh diri.

Penelitian Mendalam di Sesi Ilmiah Asosiasi Diabetes Amerika

Dalam Sesi Ilmiah ke-84 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Diabetes Amerika, Dr. John-Michael Gamble dari Universitas Waterloo membahas potensi hubungan antara risiko bunuh diri dan obat GLP-1.

Menariknya, beberapa studi menunjukkan bahwa obat GLP-1 justru dapat menurunkan risiko percobaan bunuh diri serta menurunkan risiko munculnya ide bunuh diri yang baru maupun berulang.

Sinyal Keamanan Lainnya dari FAERS

Sistem Pelaporan Efek Samping FDA (FAERS) mengidentifikasi sinyal keamanan potensial lainnya pada tahun 2023, termasuk alopecia (rambut rontok), aspirasi, dan ide bunuh diri. FDA saat ini sedang mengevaluasi apakah perlu tindakan regulasi lebih lanjut terkait ketiga sinyal ini.

Para peneliti di Sesi Ilmiah juga menyoroti potensi efek samping yang mempengaruhi pankreas dan kandung empedu, kanker kolorektal, aspirasi, kanker tiroid, dan peningkatan risiko kehamilan.

Studi tentang Sinyal Keamanan Tak Terduga Semaglutide

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes Investigations menemukan 10 sinyal keamanan tak terduga untuk semaglutide (Ozempic, Wegovy; Novo Nordisk). Sinyal-sinyal ini mencakup risiko kanker pankreas, obstruksi usus, kolesistitis, dan ovarium polikistik. Para penulis studi menekankan pentingnya pengawasan farmakovigilans yang lebih ketat setelah obat ini dipasarkan.

Para peneliti menganalisis data dari FAERS dari kuartal pertama tahun 2018 hingga kuartal kedua tahun 2023 dengan menggunakan algoritma ilmiah untuk mendapatkan wawasan yang lebih akurat mengenai potensi sinyal keamanan dan risiko obat ini.

Data tersebut mencakup informasi demografis dan administratif, detail terkait obat, laporan reaksi obat yang merugikan, hasil pasien, sumber laporan, durasi terapi obat, serta indikasi penggunaan dan diagnosis.

Temuan Penting dari Studi

Terdapat 14.512 laporan efek samping terkait semaglutide, dengan sekitar 59,72% kasus terjadi pada individu perempuan dan 35,97% pada individu laki-laki. Usia median dari pasien yang terdampak adalah 50 tahun. Dalam klasifikasi sistem organ, gangguan gastrointestinal merupakan yang paling umum ditemukan.

Gangguan metabolik dan nutrisi, gangguan sistem saraf, kondisi umum dan tempat administrasi, penyakit sistem endokrin, serta penyakit sistem hepatobilier juga termasuk dalam temuan studi ini. Efek samping utama yang ditemukan termasuk penurunan berat badan yang buruk, ekstravasasi pada tempat suntikan, eruktasi (bersendawa), karsinoma tiroid meduler, retinopati diabetik, dan pankreatitis.

Efek Samping Tambahan yang Tidak Tertera di Paket

Para peneliti juga mengamati sinyal efek samping lainnya yang tidak tercantum dalam paket obat, seperti ketoasidosis karena kelaparan, kolesistitis kronis, pankreatitis obstruktif, allodynia, pembesaran pankreas, bau napas, pankreas kronis, dan ovarium polikistik.

Selain itu, terdapat perbedaan efek samping tergantung pada indikasi penggunaan, dengan mual, muntah, dan diare menjadi yang paling umum pada pasien diabetes tipe 2, sedangkan overdosis, mual, dan penggunaan produk untuk indikasi yang tidak disetujui menjadi yang paling umum pada pasien obesitas.

Seruan untuk Pengawasan Pasca-Pemasaran yang Lebih Ketat

Para peneliti menggarisbawahi pentingnya pengawasan pasca-pemasaran yang lebih ketat untuk memahami risiko potensial dari penggunaan semaglutide. Mereka menekankan bahwa meskipun obat ini memberikan manfaat signifikan dalam pengelolaan diabetes dan obesitas, pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi risiko sangatlah penting untuk memastikan keselamatan pasien.

Kesimpulan

Semaglutide telah menunjukkan potensi besar dalam membantu pasien diabetes dan obesitas mengelola kondisi mereka. Namun, penting bagi kita untuk terus memantau dan memahami efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat ini.

Pengawasan farmakovigilans yang lebih ketat dan studi lebih lanjut sangat diperlukan untuk memastikan bahwa obat ini tidak hanya efektif, tetapi juga aman bagi semua pasien yang menggunakannya.

Tags: